Selasa, 31 Juli 2012

Jika Kita Tidak Mensyukuri Nikmat, Berarti Kita Mengharap Lenyapnya

 

  Barang siapa yang tidak mensyukuri segala nikmat, maka benar benar ia berharap hilangnya nikmat. dan barang siapa yang mensyukuri nikmat, berarti benar benar telah mengikatnya dengan kuat.

Manusia tidak bisa melihat (menghargai) karunia ALLAH bukan karna kecilnya pemberian. tetapi karena terlalu besar karunia ALLAH yang diberikan kapadanya, sampai sampai dia tidak melihat. ibarat pelanduk melihat gajah, yang tampak hanya pada bagian tertentu saja.

Kita tak akan mampu memandang atau menghitung karuniaNYA yang besar. karena itu bersyukurlah kepada ALLAH. jangan kemudian lalai terhadap sesuatu yang telah kita terima.

Sudah menjadi tabiat manusia yang selalu dirongrong oleh hawa nafsu, ia sering lupa ketika menerima dan merasakan kenikmatan. dia lupa siapa yang memberi nikmat itu. seperti halnya orang yang sehat, keadaan nyaman itu telah dirasakan bertahun tahun. ia jarang sekali menderita sakit. karenanya ia lupa bahwa karunia sehat yang diterima dari ALLAH itu mahal harganya. ia menilai biasa biasa saja. bahkan sama sekali melupakan kesehatannya yang baik itu. tetapi manakala ia jatuh sakit, barulah sadar betapa nikmat kesehatan yang diberikannya itu cukup mahal.

Seperti pula orang yang bertahun tahun bergelimang harta benda. segala keperluan tercukupi dengan mudah. ia tak pernah bersyukur tentang karunia ALLAH itu. namun manakala ia jatuh bangkrut dan menderita, ternyata uang sepeserpun bernilai. ia kemudian teringat ALLAH, kembali kepadaNYA, mengadukan nasibnya dan sebagainya.

Jika kita mendaat karunia, papun bentuknya, lalu kita lalai, maka secara tak langsung kita mengharap seera dicabut nikmat itu. namun jika tetap bersyukur, dan lebih mendekat kepadaNYA, berarti kita telah berusaha mengikatnikmat itu agar tidak lepas dari atangan kita.
"Bersyukurlah terhadap nikmat ALLAH,jika kamu bersungguh sungguh menyembahNYA." (QS. An Nahl : 144)

^_^ Sahabat, mari kita bertanya pada diri sendiri, pakah selama ini kita telah bersyukur kapadaNYA. ketahuilah, bahwa syukur itu bisa dengan lisan, dengan hati dan dengan badan. namun yang lebih utama adalah syukur dengan lisan yang disertai dengan hati dan diwujudkan dengan tindakan. 


 sumber: Al Hikam