Angka Penting
Semua angka yang diperoleh dari
hasil pengukuran disebut Angka Penting, terdiri atas angka-angka pasti
dan angka angka terakhir yang ditaksir (angka taksiran). Berikut adalah
aturan penulisan/penyajian angka penting dalam pengukuran:
1) Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 72,753 (5 angka penting).
Contoh: 72,753 (5 angka penting).
2) Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 9000,1009 (9 angka penting).
Contoh: 9000,1009 (9 angka penting).
3)
Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting.
Contoh: 3,0000 (5 angka penting).
Contoh: 3,0000 (5 angka penting).
4) Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting.
Contoh: 67,50000 (7 angka penting).
Contoh: 67,50000 (7 angka penting).
5) Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh: 4700000 (2 angka penting).
Contoh: 4700000 (2 angka penting).
6) Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting.
Contoh: 0,0000789 (3 angka penting).
Contoh: 0,0000789 (3 angka penting).
Ketentuan Ketentuan Pada Operasi Angka Penting
Ada beberapa ketentuan dalam mengoperasikan angka penting. Ketentuan-ketentuan yang dimaksud antara lain:
1) Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka angka penting hanya boleh terdapat satu Angka Taksiran saja.
Contoh:
1) Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka angka penting hanya boleh terdapat satu Angka Taksiran saja.
Contoh:
Angka
0 dan angka 7 di belakang koma adalah angka taksiran. Oleh karena dalam
pengoperasian tidak boleh ada 2 angka taksiran, maka hasil penjumlahan
tersebut adalah 2,81 (dibulatkan ke atas)
2) Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya dengan angka penting yang paling sedikit.
Dari
operasi perkalian tersebut, angka penting yang paling sedikit berjumlah
dua. Oleh karena hasil perkalian maupun pembagian mengandung angka
penting yang paling sedikit, maka hasil perkalian kedua bilangan di atas
adalah 2,3
3)
Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang
dari 5 dihilangkan, Jika angkanya tepat sama dengan 5, dibulatkan ke
atas jika angka sebelumnya ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka
sebelumnya genap.
Notasi Ilmiah (Bentuk Baku)
Dari
hasil pengukuran besaran fisika banyak dijumpai bilangan-bilangan yang
memiliki angka yang banyak, sehingga dalam penulisannya memerlulkan
tempat lebar. Untuk menyingkat penulisan bilangan tersebut diambil
kesepakatan yaitu bentuk bilangan sepeluh berpangkat yang disebut notasi
ilmiah. Secara umum Notasi Ilmiah atau Cara Baku dapat ditulis sebagai
berikut:
Sumber: http://www.mediabali.net/fisika_hypermedia/angka_penting.html
0 komentar:
Posting Komentar