Apakah yang kau mengerti tentang ‘Gangnam Style’, tarian kocak yang sangat hit, yang telah membuat ikon K-Pop secara global—lagu tersebut telah meraih peringkat 2 dalam ‘Billboard Hot 100’—masih
merupakan sesuatu yang agak melenceng, sebuah ironi yang muncul dari
eksentriksitas genre tersebut. Tapi sangatlah sulit memparodikan sesuai
yang semakin lama semakin di luar kendali hari demi hari.
Lebih dari apapun, pusat dari K-Pop masihlah sangat aneh. Lihatlah ‘Crayon’
milik G-Dragon, genre electro-rave yang dicampur dengan Southern hip
hop dengan video yang terkesan agak berlebihan, katakanlah Missy Elliot
dan Nicki Minaj yang biasa kalian lihat tampak bukan apa-apa. Terasa
aneh, meriah, komikal, dan cukup efektif.
G-Dragon adalah member Big Bang, boyband
K-Pop yang berumur cukup lama, yang menampilkan penampilan pertama
mereka di New York, lebih tepatnya di Prudential Center pada hari Selasa
malam. Dia menampilkan ‘Crayon’ lebih cepat malam itu,
mengenakan jaket dengan kepala macam putih ditempelkan di punggung,
sepasang sepatu hitam Air Yeezy 2s dan rambut yang dicat pirang, berdiri
seperti batang gandum.
Dan itu bukanlah bagian yang paling
enerjik dari konser ini, dimana Big Bang—G-Dragon, T.O.P, Seung Ri,
Taeyang, dan Daesung—menampilkan lebih dari dua lusin lagu dan
mengenakan berbagai macam pakaian, dan sedikit persiapan yang tidak
biasa: sebelum ‘How Gee’ yang merupakan produksi Teedy Riley, para member naik ke panggung dengan menggunakan segway dan sepeda.
Bertahun-tahun sudah G-Dragon menjadi
sosok flamboyan dalam grup. Dia memiliki suara yang lembut namun dengan
penampilan yang agak kasar. Dia menyeimbangkannya dengan T.O.P, yang
me-rap dengan suara bass namun bertingkah angkuh, bahkan berjalan
mengelilingi panggung dengan membawa tongkat bangsawan. Taeyang
merupakan sumber energi dari grup, dancer handal sekaligus penyanyi
dengan suara yang merdu. Daesung memiliki suara R&B yang benar-benar
luar biasa—selama lagu solonya, dan para dancer memasangkan sayap di
punggungnya, dan dia melayang di atas kerumunan dengan bantuan tali
baja—dan Seung Ri yang baby face memerankan seorang pria yang polos.
Pada suatu saat, Seung Ri memanggil G-Dragon sebagai seorang genius dan berkata padanya, “ Aku mencintaimu.
“ Ini bisa menjadi pesan tersirat dalam K-Pop, yang mengutamakan
penampilan visual dan sentimen yang mengelilinginya, namun mungkin saja
ini adalah penyesalannya atas skandal yang menyangkut Seung Ri di salah
satu majalah Asia.
K-Pop bisa menjadi suatu referensi kemudian tidak. Grup-grup membuat interpolasi layaknya petikan gitar Nirvana ‘Smells Like Teen Spirits’
yang diubah menjadi sebuah lagi. Para member dari sebuah grup beatbox,
yang tekniknya cukup sulit, sering digunakan dalam hip hop Amerika, yang
menjadi tempat kelahirannya, namun hal itu menjadi suatu hal yang rutin
dalam K-Pop. Setelah malam beranjak larut, Taeyang, yang kini bertato,
dengan kepangan rambut yang panjang dan sebuah bandana yang dikenakan
begitu saja, merobek tank topnya menjadi dua, style Usher, dan melakukan
back flip. yang bahkan melebihi kemampuan Usher.
(Meskipun demikian, Big Bang dibantu oleh back dancer, mereka lebih menekankan pada break dance)
Big Bang lebih mewah dan lebih hingar-bingar, seperti ‘Fantastic Baby’ (dimana chorusnya, jujur saja, tidak memiliki kemiripan dengan irama ‘Gangnam Style’), tapi di penghujung konser, grup tersebut menyanyikan lagu-lagu romantis seperti ‘Monster’ dan ‘Café’.
Ini adalah pertunjukan hari pertama dari
dua hari pertunjukan di arena terbut, bagian tur Amerika yang singkat
namun keras, dimana memiliki penggemar yang cukup banyak di negeri ini,
tapi belum bisa diterima oleh musik pop Amerika. Di penghujung malam,
selama encore yang panjang, Taeyang ters menyanyikan sebait lagu Alicia
Keys dan Jay-Z, ‘Empire State of Mind’, seolah dirinya sendiri bisa mengubah hal itu. @yeppopo
0 komentar:
Posting Komentar