Bukan rahasia lagi bahwa K-Pop adalah industri yang sangat
diformulasikan. Cukup lihat salah satu boyband terbesar yang kebanyakan
mempromosikan lagu dengan dasar yang sama tahun demi tahun semenjak
debut. Member Big Bang G-Dragon, idola yang juga memproduksi musik,
telah membicarakan soal daur ulang industri K-Pop.
Selama konferensi pers final tur dunia Big Bang di Seoul, G-Dragon
tak malu ketika mengekspresikan kritikannya terhadap industri musik
Korea Selatan.
“Ku rasa musik Korea, kebanyakan,
terbatas ruang lingkupnya hanya pada satu genre. Ketika aku memproduksi
musik, aku mencoba untuk tidak sekedar membuat musik yang menarik massa,” katanya.
Musik Korea memiliki kecenderungan fokus pada elektropop atau ballad
RnB, dengan tren tertentu. G-Dragon jelas menyiratkan bahwa ia terjebak
dalam tren tersebut, membuat upaya hati nurani untuk memperluas
cakrawala musiknya dengan mendengarkan berbagai gaya dan genre musik.
“Dibanding hanya mendengarkan K-Pop, aku mendengarkan berbagai
musik dari banyak genre. Aku harap kami bisa kembali ke waktu ketika
kami membuat musik dengan kenangan,” katanya.
G-Dragon juga kritis terhadap cara musik yang ‘dibuang’ seperti roti
basi. Lagu-lagu yang populer satu menit terlalu cepat dilupakan karena
pendengar yang beralih dan menuntut musik baru untuk dinikmati.
“Di negara lain, sepanjang lagu-lagu itu bagus, satu album bisa mendapat respon 2, 3, bahkan 6 bulan setelah perilisan,” katanya lagi.
source: jpopasia
Indotrans by geevy@koreanindo.net
Jumat, 01 Februari 2013
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar