Minggu, 23 Desember 2012

G-Dragon’s Interview in K & Magazine

Dalam beberapa hal, aku lebih santai. Bisa dikatakan bahwa aku memiliki lebih banyak dari yang seharusnya kumiliki dalam musik dan kehidupanku.
Aku merasa aku telah berubah sedikit demi sedikit. Meskipun saat ini aku bukan orang dewasa yang sempurna, aku sedang dalam perjalanan menuju hal itu.
Aku harus mengatakan pada diriku sendiri, ‘Aku harus bekerja keras untuk mendapatkan yang terbaik dalam hidupku.’. Kupikir semua itu dikarenakan aku memiliki sebuah mindset tertentu agar dapat mengendalikan segalanya.
Sebuah kalimat dari ‘G-Dragon sang Bintang’ kepada ‘Jiyong Muda’… ‘Jiyong benar-benar bekerja keras!’

Kau tidak memiliki beban saat album barumu dirilis?
Hanya sedikit. Ketika aku berkreasi dengan musik, terkadang aku menjadi terlalu kompulsif untuk ‘selalu menciptakan musik yang baru’. Kupikir aku menjadi seperti ini karena aku merasakan sebagai apa orang lain melihatku. Jika aku bekerja dengan luar biasa keras karena ekstekpasi ini, aku akan melakukannya, tapi aku tidak bisa membuat musik yang bagus seperti yang kuinginkan. Lagipula, album ini dibuat tanpa di bawah tekanan apa pun. Aku hanya membuatnya dengan keinginanku sendiri.

Apa perbedaan terbesar antara album saat ini dengan album solo pertamamu, ‘Heartbreaker’?
Kali ini aku lebih santai. Ketika aku memproduksi album solo pertamaku, aku hanya ingin menyampaikan beberapa pesan melaluinya. Pesan itu adalah ‘ tidak akan ada darah yang tumpah jika aku dikekang’. Meski demikian, setelah mencoba berbagai macam jenis musik, aku mulai berubah dan ingin menyampaikan emosiku yang sesungguhnya, yang kurasakan dalam kehidupan sehari-hariku. Aku ingin mengekspresikan perasaan yang dirasakan tiap orang paling tidak sekali saja, dalam bentuk musik, jadi kupikir orang-orang akan merasakan dan mengerti akan laguku. Karena aku membuat album dengan perasaan ini, aku merasa lebih puas dibandingkan saat aku membuat album pertamaku. Jika nilai totalnya adalah 100, kupikir paling tidak aku akan mendapatkan 85/100? (Tertawa).

Transformasi G-Dragon…?
Dibandingkan dengan tiga tahun yang lalu, tampaknya aku bisa mengatasi pekerjaanku dengan lebih baik. Rasanya seperti mengejar-ngejar pikiranku tanpa terlalu memikirkan konsekuensinya nanti, tapi kupikir sekarang aku tahu bagaimana cara mengontrolnya. Meski aku terlihat penuh perhitungan akan usaha yang telah kulakukan, sekarang aku lebih pandai dalam membuat musik. Kupikir hal itu juga bisa menurunkan kemungkinan error. Sekarang ini, ketika aku mendengarkan ‘Heartbreaker’, aku berpikir, ‘Mengapa aku membuat lagu seperti itu?’. Dan ada saat dimana aku tidak mau mendengarkannya. Meskipun begitu, jika aku mendengarkan album ini tiga tahun yang akan datang, kupikir aku juga akan merasakan hal yang sama. Ketika aku membuat musik, bukankah di saat yang sama aku juga ikut berkembang?

Apa konsep dari album ini?
Sejujurnya, tidak ada konsep yang spesial. Aku hanya memasukkan mindset ‘G-Dragon yang berumur 24 tahun harus tetap hidup’ kedalamnya. Aku juga ingin melihat diriku melalui perspektif kalian (para pendengar), ‘G-Dragon berpikir seperti ini.’ dan ‘Dia memilih jalan hidup seperti ini!’.

Kaulah yang membuat seluruh melodi dan lirik dalam album tersebut.
Aku juga sangat bermasalah sebagai seorang penerjemah semenjak aku berpikir, ‘Mulai saat ini, aku tidak boleh membiarkan orang lain berpikir bahwa aku adalah seorang amatir.’ Karena itu, ketika kapanpun aku senggang, aku akan menulis lagu dan lirik, dan kini teman-teman sesama penyanyiku berkata, ‘ Inilah musik yang hanya bisa dibuat oleh G-Dragon. ‘. Terlebih lagi, semenjak seluruh dunia mulai memperhatikan K-Pop, aku ingin membuat lagu yang luar biasa yang dapat menjadi legenda.

Mohon perkenalkan title song ‘Crayon’.
Judul itu merupakan kombinasi antara ‘crazy’ dan ‘Jiyong’. Hal itu berarti ‘gila-gilaanlah bersama G-Dragon seperti kau gila-gilaan dengan yang lain’ dan ‘ayo gila-gilaan.’. Ketika aku membuatnya bersama Teddy, aku menulis lirik ‘Why So Serious?’ di atas sebuah kertas kosong. Kalimat tersebut adalah kalimat terkenal milik Joker dari film ‘The Dark Knight’. Aku sangat menyukai kalimat itu. Aku ingin mengatakannya pada orang-orang, ‘Mengapa kau sangat serius?’. Dan aku juga ingin orang-orang berpikir, ‘anak ini benar-benar sudah gila’, ketika mereka melihat penampilanku di panggung. Untungnya, aku bisa menerima semua ini. MV-nya juga sangat menarik. Aku sangat menyukainya!

Kenapa kau memilihnya sebagai title song?
Presiden Yang bilang aku harus memilih lagu yang menarik untuk dijadikan title song. Saat-saat untuk memproduksi lagu seperti itu benar-benar berat. Awalnya, karena aku ingin melakukan apa yang orang lain ingin kulakukan, aku berakhir dengan tidak menghasilkan apa-apa. Sebelumnya aku juga sangat cemas karena aku tidak bisa menulis bagian vokalnya, tapi akhirnya aku menyelesaikannya saat aku jalan-jalan bersama Teddy. Ketika aku sedang memproduksi ‘Crayon’, sekali lagi kurasakan bahwa aku hanya bisa membuat musik dengan hati yang ringan dan saat aku menikmatinya. Aku tidak bilang kalau kau terlalu cemas, kau tidak bisa menghasilkan musik yang bagus.

Kau memakai banyak kostum dalam MV ‘Crayon’, yang mana yang paling kau sukai?
Kostum Frankenstein yang kupakai di bagian kedua MV. Karena kostum tersebut adalah hadiah dari desainer yang paling kusukai, aku memutuskan untuk memakainya. Tidak apa meski aku harus mengenakannya saat menari. Aku juga harus mengenakan sebuah gaun seperti seorang wanita! Ada sebuah adegan dimana seorang wanita cantik menoleh ke belakang. Karena aku berpakaian seperti wanita, banyak orang yang bertanya-tanya apakah itu benar-benar diriku. Sosok yang terlihat dari belakang itu berasal dari seorang wanita tulen dan dikombinasikan dengan wajahku. Karena aku ramping, terjadi banyak kesalahpahaman! Aku mengenakan semua kostum yang kuinginkan, jadi aku sangat puas!

Ada pesona unikmu dalam musik dan MV ‘One of A Kind’!
Aku ingin menunjukkan sisi unikku pada kalian seperti apa yang ada pada title song itu. Dalam bagian lagu dimana ‘hanya G-Dragon yang dapat melakukannya’, aku ingin memberikanmu suatu rasa yang bebas dan berdebar-debar. Karena ini adalah album solo pertamaku yang kurilis setelah tiga tahun lamanya, kuharap aku bisa menjadi ‘salah satu artis unik’.

Apakah ‘That XX’ adalah pengalaman pribadimu sendiri?
Tidak semua laguku adalah pengalaman pribadiku. Sebelumnya semua orang pasti pernah mengalami cinta segitiga. Aku ingin menggunakan beberapa lirik yang agak sentimental untuk mendeskripsikan perasaan ini. Jika kau menyaksikan sendiri kekasihmu sedang berselingkuh, kau tidak akan mengatakan kata-kata sopan, kan?

Kau melabeli ‘That XX’ sebagai sebuah lagu yang tidak boleh didengarkan remaja yang berusia di bawah 18 tahun…
Pertama, aku harus menentukan batasannya. Meski dilabeli seperti itu, aku tidak berpikir bahwa lirik ‘bajingan itu’ merupakan suatu kata yang tabu. Dibandingkan dengan melarang diriku untuk melakukan sesuatu, bukankah lebih penting jika aku bisa menunjukkan pemikiranku padamu? Tentu saja ada orang-orang yang membenci kata-kata seperti ‘bajingan itu’, kupikir ada juga orang-orang yang tidak berpikiran seperti itu. Aku hanya mengikuti diriku yang sebenarnya. Jika lagu ini diberi judul ‘That Guy’ atau ‘That Man’, akankah lagu tersebut menyampaikan suasana yang sama?

Bagaimana pendapatmu tentang sistem penyensoran yang dilalui MV lagu tersebut sebelum dirilis?
Aku merasa agak terbebani. Kupikir aku harus bisa memproduksi musik yang lebih out of the box. Aku tidak bisa menyelesaikan apa yang kuperkirakan. Karena itu, MV-nya terlihat agak datar. Jika seperti ini, orang-orang tidak akan menikmatinya seperti yang seharusnya…

Kau telah berkolaborasi dengan Jaurim Kim Yuna dan Nell Kim Jong Wan.
Aku mencoba bertanya apakah mereka bersedia bernyanyi dan mereka berjanji akan membantu dalam waktu dekat. Aku telah meminta izin Presiden Yang, jadi dia mengizinkanku berkolaborasi dengan Yuna noona untuk menyanyikan ‘Missing You’. Tentang Kim Jong Wan hyung yang menyanyikan ‘Today’ denganku, aku tahu dari Tablo hyung kalau dia adalah orang yang sangat blak-blakan. Tapi sebenarnya ia adalah orang yang sangat ramah. Aku mempelajari banyak hal setelah bekerja bersama mereka. Melihat mereka bisa membawakan hasil karyaku lebih dari yang diriku bisa, aku merasa, ‘Aww… Tidak heran mereka seniorku.’. Karena inilah aku memikirkan kembali bagaimana aku harus bekerja dengan staf dari agensiku. Setelah ini aku juga ingin bekerja dengan lebih banyak orang.

Lirik ‘Light It Up’ sangat menarik.
Aku menulis lirik itu setelah menonton ‘War Crimes’. Aku juga berpikiran untuk memasukkan pesan-pesan lucu untuk orang-orang yang membenciku. Sebenarnya aku ingin menulis ini untuk seseorang yang membenciku, tapi kemudian ada banyak orang yang tidak menyukaiku, jadi aku hanya tidak bisa mendedikasikannya untuk orang tertentu. Itulah mengapa liriknya menjadi ‘meskipun kalian para pria membenciku, aku tidak peduli sedikit pun.’. Aku tahu ini terlihat sedikit naif, aku hanya berharap kalian merasa kalau lirik ini lucu. Karena sejak awal ada unsur-unsur humor di bagian rap.

Kau berkolaborasi dengan artis lain, 4 dari 7 lagu!
Terlihat bahwa kelima member Big Bang memiliki pesona unik masing-masing. Aku tidak akan membanding-bandingkannya. Karena itu, meski kami ingin berkolaborasi dengan satu sama lain, rasanya agak sulit. Namun karena ini adalah album solo yang sudah lama tidak kurilis, aku sedikit agak serakah. (Tertawa).

Kaupikir dengan siapa kau harus berkolaborasi?
Kim Bunjan dari ‘Wind City’. Ada juga lagu lain dimana aku juga berkolaborasi dengan artis lainnya, tapi lagu tersebut tidak masuk dalam album ini. Kupikir akan menarik jika aku bisa berkolaborasi dengan artis dari agensiku.

@yeppopo bigbang

0 komentar:

Posting Komentar